Kamis, 04 Juni 2015

Project Pembuktian



(Catatan harian 3 Juni 2015)

Saya penulis! Ya, walau masih newbie. Masih dalam masa pencarian pembuktian. Saya memang tidak bisa seperti Tere Liye ataupun nama penulis lain yang mau menyembunyikan identitasnya sementara novelnya melejit di pasaran. Saya manusia biasa, kok. Yang pengen eksis, saya juga ingin dikenal.

Sebuah pembuktian. Sebegitu perlunyakah? Tentu. Apa lagi sewaktu kuliah Teknik Menulis Kreatif. Seperti biasa, selalu ada kalimat yang mengoyak-ngoyak otak dan hatiku. Dosen itu beberapa kali menjadikanku sebagai contoh - dalam hal tulis menulis tentunya. Entah apa alasannya beliau lebih suka memanggilku 'Tabita' dari pada Eby atau Febri.

"Siapa tahu 10 tahun lagi nanti ada mi kita lihat buku kumpulan cerpennya Tabita di Gramedia, kan?..." ini salah satu contohnya.

Napasku tercekat. Rasanya batinku ini ditonjok pakai kepalan tangan berukuran jumbo. Membangunkanku, menyadarkanku. Saya 1000% langsung sadar, ya, mau gak mau, sih. Bagaimana tidak? Sudah hampir 2 bulan saya sama sekali tidak melanjutkan naskah novelku. Bagaimana bisa selesai kalau memulai saja susah? Ini Ibu nyindir kali ya? Dan saya memang benar-benar tersinggung.

Dalam hati aku berbisik mantap, "tidak perlu menunggu sampai 10 tahun lagi, bu. Insya Allah tahun depan. Akan kubuktikan!" *tatapan mata sinis.

Pokoknya saya harus lanjut menulis naskahku! Malu sama diri sendiri. Disanjung-sanjung di kelas, tapi ternyata nulisnya mandek. Sok tersipu-sipu lagi! Apa coba yang mau dibanggakan kalau tidak sesuai dengan kenyataan? Mereka yang lain tahunya aku itu WAH! Tapi realitanya? Hanya saya dan Tuhan yang tahu. Hihihi….

Tidak ada kesalahan dalam naskah itu. Hanya saja saya bagai merasa trauma melanjutkannya. Jangankan melanjutkan, melihatnya saja saya tidak sanggup. Sepertinya saya memang perlu pendekatan lagi sama para tokohnya. Secepat mungkin kami perlu bertemu. Setidaknya ada waktu semalaman untuk berdiskusi dengan mereka. Ya, mereka yang harusnya menjadi sahabat baruku.

Project pembuktian ini akan saya mulai lagi!

Thanks buat ibu dosen yang baik hati. Yang kalimat-kalimatnya kayak cambuk, telah membangunkan ide yang sengaja lama ditidurkan.*ET

Tidak ada komentar:

Posting Komentar