Ini bukan tentang
lagunya Tulus, hehe. Bukan pula tentang hewan itu. Tapi tentang sebuah puisi
singkat penuh kenangan manis. Berjudul GAJAH.
Waktu itu usiaku baru 5
tahun, duduk di bangku TK Kartini. Desa kami mengadakan lomba membaca puisi
untuk anak-anak TK. Ibu guru kami memberikan dua buah puisi untuk
kemudian kami pilih untuk ditampilkan masing-masing.
Diprakarsai oleh Ibu
saya, beliau memilih yang berjudul GAJAH tak lain karena ia punya ide brilian.
Ibu membuatkan koreo untuk puisi itu. Saya berlatih mempraktekkannya di depan cermin,
terkadang sambil berdiri di sebuah balok ditonton oleh Ibu dan Bibi. Puisinya
sederhana.
(Saya memberi gerakan
salam)
GAJAH
Badannya
besar (kugerakkan membulat
kedua tanganku di udara)
Kupingnya
lebar (tanganku membentuk kuping yang lebar)
Matanya
sipit (kubentuk kedua tangan dengan ibu jari dan telunjuk
yang menyempit di depan mata)
Hidungnya
panjang (kutarik garis memanjang dengan satu tangan dari
hidung hingga melengkung ke depan)
Melambai-lambai
(lalu
melambai-lambaikan tanganku tadi menyerupai belalai)
Hewan
apakah itu? (kuacungkan jari telunjuk ke depan)
Gajah
namanya. (kurentangkan kedua tanganku ke samping, sekaligus
penutup)
Simple
kan? Pesan tentang pengenalan sebuah nama hewan kepada anak-anak. Sampai
sekarang saya masih tergelak-gelak jika mengingatnya bersama Ibu sambil
menirukan gerakannya. Mengenang kemenanganku di kompetisi itu. Penuh rasa
manis.*ET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar