Sabtu, 22 Agustus 2015

GAJAH



Ini bukan tentang lagunya Tulus, hehe. Bukan pula tentang hewan itu. Tapi tentang sebuah puisi singkat penuh kenangan manis. Berjudul GAJAH.

Waktu itu usiaku baru 5 tahun, duduk di bangku TK Kartini. Desa kami mengadakan lomba membaca puisi untuk anak-anak TK. Ibu guru kami memberikan dua buah puisi untuk kemudian kami pilih untuk ditampilkan masing-masing.

Diprakarsai oleh Ibu saya, beliau memilih yang berjudul GAJAH tak lain karena ia punya ide brilian. Ibu membuatkan koreo untuk puisi itu. Saya berlatih mempraktekkannya di depan cermin, terkadang sambil berdiri di sebuah balok ditonton oleh Ibu dan Bibi. Puisinya sederhana.

(Saya memberi gerakan salam)

GAJAH

Badannya besar (kugerakkan membulat kedua tanganku di udara)

Kupingnya lebar (tanganku membentuk kuping yang lebar)

Matanya sipit (kubentuk kedua tangan dengan ibu jari dan telunjuk yang menyempit di depan mata)

Hidungnya panjang (kutarik garis memanjang dengan satu tangan dari hidung hingga melengkung ke depan)

Melambai-lambai (lalu melambai-lambaikan tanganku tadi menyerupai belalai)

Hewan apakah itu? (kuacungkan jari telunjuk ke depan)

Gajah namanya. (kurentangkan kedua tanganku ke samping, sekaligus penutup)

Simple kan? Pesan tentang pengenalan sebuah nama hewan kepada anak-anak. Sampai sekarang saya masih tergelak-gelak jika mengingatnya bersama Ibu sambil menirukan gerakannya. Mengenang kemenanganku di kompetisi itu. Penuh rasa manis.*ET

Tidak ada komentar:

Posting Komentar