Catatan Harian 30 Juli
2015
Hasil dari membongkar
isi rumah beberapa hari yang lalu, ada satu dos menggunung pakaian lamaku yang
masih layak pakai. Saya bernostalgia kembali tentang bagaimana dulu saya sangat
menyukai baju-baju itu. Banyak di antaranya sebenarnya masih muat saya pakai,
tapi tentu saja tidak bisa. Mengapa? Ya karena baju, celana dan rok itu semua
pendek, sementara saya sekarang?
Pada intinya saya hanya
akan berkata bahwa betapa menyenangkannya bisa berbagi pada sesama, apalagi
tetangga sendiri. Melihat mereka bahagia, tawanya, ucapan syukurnya, sungguh
mendamaikan hati. Padahal yang saya beri hanyalah pakaian bekas.
Tapi sungguh, bukankah
itu lebih baik dari pada menimbun barang lama yang sudah jelas tak terpakai
lagi? Bahkan bisa jadi kita sudah melupakannya. Kita tak bisa membiarkannya
teronggok di sudut hingga lama kelamaan menyesaiki hampir seluruh ruangan.
Khawatir tak ada tempat untuk menyimpan yang baru. Mengingat-ingat barang lama
tentu tak baik karena tentunya akan lebih bermanfaat jika ada di tangan orang
lain kan? Belajarlah rela melepaskan apa yang dulu kita sanjung-sanjung. Toh
sekarang kita sudah memiliki yang baru. Rumah jadi luas, lebih tertata rapi,
dan… damai, tanpa mengenang lagi.
(Ini tulisan
nyambungnya ke mana, sih? Cie kamu… yang memaknai tulisan ini ke lain jalur,
cie…)*ET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar